Maksud Hadist:
(Dalam Peristiwa Isra' Dan Mi'raj)
"Rasulullah SAW, diperlihatkan pada suatu kaum yang membenturkan kepala mereka pada batu, Setiap kali benturan itu menyebabkan kepala pecah, kemudian ia kembali kepada keadaan semula dan mereka tidak terus berhenti melakukannya. Lalu Rasulullah bertanya: "Siapakah ini wahai Jibril"? Jibril menjawab: "Mereka ini orang yang berat kepalanya untuk menunaikan Sholat fardhu".(Riwayat Tabrani).
Maksud Firman Allah Ta’ala:
"..Setelah melihat orang-orang yang bersalah itu, mereka berkata: "Apakah yang menyebabkan kamu masuk ke dalam Neraka Saqor ?". Orang-orang yang bersalah itu menjawab: "kami termasuk dalam kumpulan orang-orang yang tidak mengerjakan Sholat" Al-ayat.
Photo tertera adalah seorang pemuda berusia 18 tahun yang meninggal di salah satu rumah sakit di Oman. Mayat pemuda tersebut digali kembali dari kuburnya setelah 3 jam di makamkan yang disaksikan oleh ayahnya. Pemuda tersebut meninggal di rumah sakit dan setelah dimandikan, dimakamkan secara islam di hari itu juga. Tetapi setelah pemakaman ayahnya merasa ragu atas diagnosa dokter dan menginginkan untuk di identifikasi kebenaran penyebab kematiannya.
Seluruh kerabat dan teman-temannya begitu terkejut saat mereka melihat kondisi mayat. Mayat tsb begitu berbeda dalam 3 jam. He turned grey as the very old man, wajah dan rambutnya tampak keabu-abuan seperti orang yang sudah tua.
Dengan tampak jelas bekas siksaan dan pukulan yang amat keras,dan dengan tulang-tulang kaki dan tangan yang hancur. Seluruh badan dan mukanya memar. Matanya yang terbuka seakan memperlihatkan ketakutan, kesakitan dan keputus-asaan. Darah yang begitu jelas menandakan bahwa pemuda tersebut sedang mendapatkan siksaan yang amat berat. konon menurut ayahnya, anak tersebut tidak pernah mengerjakan sholat fardu.
Maksud Firman Allah Ta’ala:"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat diwaktu orang-orang yang dhalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, : "Keluarkanlah nyawamu" Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah yang tidak benar dan kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya.(Al-Anam : 93).
Sebagai penutup dari orang yang meninggal tersebut semuanya ditujukan kepada Ilmu pengetahuan tentang Islam yang mana tidak dapat dipungkiri lagi keterangannya bahwa siksa kubur itu benar adanya seperti yang diperingatkan oleh ALLAH SWT dan Nabi Muhammad S.A.W.
Kalau ada ribut-ribut di negara- negara Arab, misalnya di Mesir, Palestina, atau Suriah, kita sering bertanya apa signifikansi dukungan terhadap negara tersebut. Hari ini ketika Palestina diserang, mengapa kita (bangsa Indonesia) ikut sibuk?
Sebagai orang Indonesia, sejarah menjelaskan bahwa kita berhutang dukungan untuk Palestina dan negara arab lain.
Dari berbagai sumber yang diperoleh, Sukarno-Hatta boleh saja memproklamasikan kemerdekaan RI de facto pada 17 Agustus 1945, tetapi perlu diingat bahwa untuk berdiri (de jure) sebagai negara yang berdaulat, Indonesia membutuhkan pengakuan dari bangsa-bangsa lain. Pada poin ini kita tertolong dengan adanya pengakuan dari tokoh tokoh Timur Tengah, sehingga Negara Indonesia bisa berdaulat.
Gong dukungan untuk kemerdekaan Indonesia ini dimulai dari Palestina dan Mesir, seperti dikutip dari buku “Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri” yang ditulis oleh Ketua Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia , M. Zein Hassan Lc.
Kenapa Kita Memikirkan Palestina?
M. Zein Hassan Lc. Lt. sebagai pelaku sejarah, menyatakan dalam bukunya pada hal. 40, menjelaskan tentang peranserta, opini dan dukungan nyata Palestina terhadap kemerdekaan Indonesia, di saat negara-negara lain belum berani untuk memutuskan sikap.
Dukungan Palestina ini diwakili oleh Syekh Muhammad Amin Al-Husaini -mufti besar Palestina- secara terbuka mengenai kemerdekaan Indonesia: pada 6 September 1944, Radio Berlin berbahasa Arab menyiarkan ‘ucapan selamat’ mufti Besar Palestina Amin Al-Husaini (beliau melarikan diri ke Jerman pada permulaan perang dunia ke dua) kepada Alam Islami, bertepatan ‘pengakuan Jepang’ atas kemerdekaan Indonesia.
Berita yang disiarkan radio tersebut dua hari berturut-turut, kami sebar-luaskan, bahkan harian “Al-Ahram” yang terkenal telitinya juga menyiarkan. Syekh Muhammad Amin Al-Husaini dalam kapasitasnya sebagai mufti Palestina juga berkenan menyambut kedatangan delegasi “Panitia Pusat Kemerdekaan Indonesia” dan memberi dukungan penuh. Peristiwa bersejarah tersebut tidak banyak diketahui generasi sekarang, mungkin juga para pejabat dinegeri ini.
Bahkan dukungan ini telah dimulai setahun sebelum Sukarno-Hatta benar-benar memproklamirkan kemerdekaan RI. Seorang Palestina yang sangat bersimpati terhadap perjuangan Indonesia, Muhammad Ali Taher. Beliau adalah seorang saudagar kaya Palestina yang spontan menyerahkan seluruh uangnya di Bank Arabia tanpa meminta tanda bukti dan berkata: “Terimalah semua kekayaan saya ini untuk memenangkan perjuangan Indonesia”. Setelah itu dukungan mengalir, di jalan-jalan terjadi demonstrasi- demonstrasi dukungan kepada Indonesia oleh masyarakat Timur Tengah.
Ketika terjadi serangan Inggris atas Surabaya 10 November 1945 yang menewaskan ribuan penduduk Surabaya, demonstrasi anti Belanda-Inggris merebak di Timur-Tengah khususnya Mesir. Shalat ghaib dilakukan oleh masyarakat di lapangan-lapangan dan masjid-masjid di Timur Tengah untuk para syuhada yang gugur dalam pertempuran yang sangat dahsyat itu.
Yang mencolok dari gerakan massa internasional adalah ketika momentum Pasca Agresi Militer Belanda ke-1, 21 juli 1947, pada 9 Agustus. Saat kapal “Volendam” milik Belanda pengangkut serdadu dan senjata telah sampai di Port Said. Ribuan penduduk dan buruh pelabuhan Mesir berkumpul di pelabuhan itu.
Mereka menggunakan puluhan motor-boat dengan bendera merah putih? tanda solidaritas- berkeliaran di permukaan air guna mengejar dan menghalau blokade terhadap motor-motor- boat perusahaan asing yang ingin menyuplai air & makanan untuk kapal “Volendam” milik Belanda yang berupaya melewati Terusan Suez, hingga kembali ke pelabuhan.
Sekarang bagaimana rasannya saat melihat bendera kita di kibarkan oleh bangsa lain dengan kesadaran penuh menunjukan rasa solidaritasnya, karena mereka peduli Wartawan ‘Al-Balagh’ pada 10/8/47 melaporkan: “Motor-motor boat yang penuh buruh Mesir itu mengejar motor-boat besar itu dan sebagian mereka dapat naik ke atas deknya. mereka menyerang kamar stirman, menarik keluar petugas-petugasnya, dan membelokkan motor-boat besar itu kejuruan lain.”
Tentu saja, motivasi yang kita bangun tidak hanya dari aspek historis, namun ini kita dapat ambil sebagai sebuah pelajaran untuk mengingatkan kembali betapa palestina pernah melakukan hal yang sama terhadap Indonesia. (sumber: www.suara-islam.com).
Siwak/ pembersih gigi, adalah sebatang kayu berasla dari pohon “Arok” (pohon-pohonan yang banyak tumbuh di wilaya Timur tengah), sering kali dijumpai oleh para jama’ah Haji/ Umrah di Kota Makkah Maupun Madinah Al-Munawwarah. Sayang sekali para Jama’ah Haji/ Umrah tidak membeli dan menjadikan sebagai oleh-oleh Haji/ Umrah untuk keluarga, rekan-rekan dan para tetangganya agar mereka dapat menjalankan Sunnah dengan memakai Siwak mengingat keutamaan Siwak sangat besar. Nabi Muammad SAW, selalu memakai siwak ketika hendak bwerwudhu’, Sholat, membaca Al-Quran dan hal-hal kebaikan yang lain termasuk hendak tidur dan bangun dari tidur. Bahkan detik detik wafatnya Nabi Muhammad SAW, Beliau mencari dan menggunakan Siwak.
Nabi Muhammad SAW, sangat menganjurkan bagi UmmatNya untuk selalu memakai Siwak paling tidak minimal setiap hendak berwudhu’ dan Sholat. Mari kita simak beberapa Hadist, Sebagai berikut: Maksud Hadist, “Andai saja tidak memberatkan UmmatKu, maka Akan aku perintahkan (wajibkan) memakai Siwak setiap hendak wudhu”. Dalam riwayat yang lain, ….setiap hendak Sholat. (Bukhari).
Dalam Hadist Yang lain, Maksud Hadist: “Sholat dua raka’at menggunakan siwak lebih baik dari 70 raka’at tanpa Siwak”.
Riwayat yang lain, “Keutamaan Sholat dengan memakai Siwak, akan mendapat 70 kali lipat (pahala Sholat) tanpa Siwak”.
Bersiwak hendaknya dengan menggunakan batang yang lembut dari pohon arok, zaitun, urjun atau yang sejenisnya yang tidak menyakiti atau melukai mulut.
Bersiwak adalah termasuk dari bagian sunnah para Rasul, sebagaimana Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Ayyub ra: Maksud Hadist:“Ada empat hal yang termasuk dari sunnah para Rasul: Memakai minyak wangi, menikah, bersiwak dan malu” (Ahmad dan Tirmidzi).
Hukum Memakai Siwak
Memakai Siwak hukumnya sunnah muakkad yang sangat dianjurkan oleh baginda Nabi Muhammad SAW, karena Beliau SAW tidak pernah meninggalkan memakai Siwak, khususnya ketika hendak berwudu’, Sholat, membaca Alqur’an dan bangun dari tidur. Dalam Hadist yang diriwayatkan, ada seorang yang bertanya kepada Aisyah ra, tentang sesuatu yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW ketika Beliau SAW telah memasuki Rumahnya? Aisyah menjawab “Beliau SAW memulainya dengan bersiwak” ( Bukhari dan Muslim).
Riwayat yang Lain, Maksud Hadist:“Adapun Rosulullah SAW, jika bangun di malam hari Beliau SAW mencuci dan menggosok lisan-Nya dengan siwak.(Bukhari).
Ingat..! satu kali anda bertasbih kepada Allah dengan diawali beriwak, maka dihitung 70X bertasbih. Sholat dengan diawali dengan bersiwak, akan terhitung 70X sholat. Dua rakaat Sholat tahajjud diawali dengan bersiwak, maka dihitung 140 rakaat tahajjud. Subhanallah..
Khusus bagi yang sedang berpuasa, disunnahkan memakai Siwak dari fajar hingga waktu zawal/ dhuhur adapun setelah zawal hingga terbenamnya matahari maka hukumnya makruh (pendapat Imam Syafi’i).
Faedah-faedah Memakai Siwak:
1.Menambah kefashihan membaca. 2.Menambah kecerdasan akal. 3.Menguatkan Hafalan. 4.Menerangkan mata. 5.Mempermudah proses sakaratul maut. 6.Menjahukan musuh. 7.Melipat gandakan pahala. 8.Memperlambat ketuaan. 9.Mengharumkan bau mulut. 10.Menghilangkan lendir dan kekuningan gigi. 11.Menguatkan gusi. 12.melonggarkan tenggorokan. 13.Menyebabkan ridha’ Allah Ta’ala. 14.Memutihkan gigi. 15.Mewariskan kekayaan dan kemudahan. 16.Menghilangkan penyakit pening dan ketegangan urat kepala. 17.Mensehatkan pencernakan makan dan munguatkannya. 18.Membersihkan hati. dan paling utama Yaitu, mengingatkan bacaan Syahadat disaat sakaratul maut.
Cara bersiwak
Cara bersiwak tidak ada ikhtilaf diantara ulama’. dalam sebuah Hadist bahwa Rasulullah SAW bersiwak dengan kayu arok, dan memulainya dari pertengahan, lalu kearah kanan lalu kekiri, demikian diulangi. sebanyak 3 X.Sebelum dan sesudah bersiwak, kayu Siwak (kayu arok atau sejenisnya) hendaklah dicuci. Siwak hendaklah disimpan posisi berdiri, jangan disimpan diatas tanah. Jika Siwak itu kering, sebaiknya direndam dengan air terlebih dahulu. Siwak berbeda dengan sikat gigi, siwak adalah kayu yang biasa dipakai untuk menggosok gigi hingga akhir masa.
Panjang Siwak yang paling ideal (disunnahkan) adalah sejengkal dan yang paling pendek berukuran tidak kurang dari 4 jari selain ibu jari (12 Cm menurut pendapat lain) Besar kayu Siwak yang ideal adalah tidak lebih besar dari ibu jari dan tidak lebih kecil dari jari kelingking, tidak terlalu keras dan tidak terlalu lembut.
Siwak Menurut Medis
Dari penelitian menunjukkan bahwa kayu siwak (Salvadora persica) mengandung bahan-bahan kimiawi yang bermanfaat untuk menekan aktivitas mikrobial dan menghambat pertumbuhannya. Penelitian daya hambat kayu siwak (Salvadora persica) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans yang patogen terhadap mulut, dapat menunjukkan kemampuan kayu siwak sebagai salah satu alternatif zat antibakterial yang memang seharusnya dikembangkan sebagai komoditas oral cleaner device (alat pembersih mulut) yang higinis dan efektif dalam mencegah periodontal disease. Penelitian terhadap Staphylococcus aureus yang merupakan patogen pada saluran pernapasan, kulit dan luka dapat pula menunjukkan bahwa kayu siwak bukan hanya efektif sebagai komponen antibakterial mulut, namun juga efektif sebagai antibakterial yang memiliki spektrum lebih luas. (Penelitian ini dikembangkan oleh Mahasiswa Biologi FMIPA ITS).
Mari kita simak, Jika Anda pergi ke Masjid untuk Sholat berjama’ah di zaman ini, mungkin Anda melihat sedikit sekali di antara jama’ah yang bersiwak sebelum Sholat. Maka ketika Anda bersiwak sebelum Sholat di zaman ini, berarti Anda telah menghidupkan kembali sunnah Rasulullah SAW. adapun pahalanya itu seperti pahala syuhada (100 orang mati Syahid). Setidaknya Anda akan mendapat pahala seperti orang-orang yang mengikuti Anda dalam bersiwak, tanpa mengurangi pahala orang tersebut.
Tidak Dilarang Keras Meng-Copy Semua Artikel Yang Ada Di Blog ini.
Hak Cipta Dilindungi Oleh Allah SubhanahuWa Ta'ala.
Majlis Sholawat "AL-ALIYYAH"
Dengan Menghadiri Majlis Pembacaan Sholawat Nabi Sayyidina Muhammad, Maka Hati Kita Akan Menjadi Terang, Barakah Dalam Kehidupan Bertambah, Pintu Rezeki Kian Terbuka, Rahmat Allah Senantiasa Turun, Istiqomah dalam Membaca Alqura’an Dan Sholawat Akan Menjadi Penyebab Husnul Khatimah. Tentunya Yang Paling Utama Bagi Seorang Hamba Adalah Menjaga Sholat Wajib Yang Akan Menjadi Penentu Manusia Selamat Ataukah Celaka Di Akhirat Kelak.
Segera Hadir Situs "Al-Fa'izin"
Yaa Robbi Bil Musthofah Baligh Maqoshidana.. Waghfir Lana Maa Madho Yaa Wasi'al Karomin......
Aku Minta Pada Allah Setangkai Bunga Mawar, Ia Beri Aku Kaktus Berduri.. Aku Minta Pada Allah Binatang Mungil Nan Cantik, Ia Beri Aku Ulat Berbulu.. Aku Sempat Sedih, Mengeluh, Protes Dan Kecewa.. Betapa Tidak Adilnya ini, Namun Kemudian, Kaktus Itu Tumbuh Berbunga Sangat Indah.. Dan Ulat Itu Berubah Menjadi Kupu-Kupu Cantik.. Itulah Jalan Allah, Indah Pada Waktunya..! Allah Tidak Memberi Apa Yang kita Harapkan, Tapi Ia Memberi Apa Yang Kita Perlukan. Kadang Kita Kesal, Kecewa Dan Terluka, Tapi Jauh Di Atas Segalanya, Ia Sedang Merajut Yang Terbaik Untuk Kehidupan Kita. Semoga Kita Termasuk Golongan Orang2 Yang Bersyukur Atas Karunia Dari Allah Ta’ala. Amiin.
Majlis Sholawat “Al-Aliyyah” Setiap Hari Rabu Malam Pukul: 19:30 s/d 21:30. Tempat: Jl.Siaga Raya, Komp Siaga Baru Blok C 10 Mengadakan Pembacaan Sholawat Baginda Muhammad SAW. Dgn Demikian, Sangat Kami Nantikan Kehadiran Habaib, Muhibbin dan Muslimin Pada Umumnya.