ADAB DAN HIKMAH ROMADHON

“Berpuasa itu adalah Perisai (tameng) dari api Neraka, ibarat Perisai salah satu kalian dari peperangan” (Alhadist).


Ma’na Hadist: Kata “JUNNAH (perisai)” Menahan berbuat Ma’shiat, dan perisai itulah yang akan menjadi penghalang seorang Hamba yang Taqwa, dari sentuhan Api Neraka.

Begitu besar keutamaan Bulan suci Romadhon, datangnya bulan suci ini disambut gembira oleh para Mala’ikat dan Umat Nabi Muhammad SWT, hanya Orang2 Munafiq yang tidak merasa gembira. Betapa tidak, Bulan suci Romadhon adalah bulan Rahmat, Maghfiroh (ampunan) dan bulan pembebasan dari Api Neraka bagi yang mengharap Rahmat Alloh SWT, dengan Imanan Wa Ihtisaban (Iman & mengharapkan pahala Alloh Ta’ala semata).


Telah diriwayatkan : “....Bulan Romadhon awalnya merupakan Rahmat, pertengahanya adalah Maghfiroh (ampunan) dan diakhir bulan Romadhon adalah Pembebasan dari Api Neraka.....”.


Termasuk keutamaan bulan puasa bagi seorang hamba yang senatiasa beribadah dengan keimanan dan mengharap Ridho’ Allah SWT semata, dia akan menjadi hamba yang beruntung dan mendapat derajat yang sangat tinggi dimata Allah SWT.

Dalam Hadist yang diriwayatkan oleh Adaylami (Musnad Alfirdaus), Rosulullah SAW, bersabda :

“Diamnya seorang yang sedang berpuasa merupakan Tasbih, Tidurnya adalah Ibadah, Do’anya mustajab dan amalan baiknya dilipat gandakan”.


Pahala khushus Dari Alloh SWT, bagi yang menjaga Ibadah Puasa

“Dari Abu Huraurah Ra, Berkata : Bahwasanya Rosulullah SAW, Bersabda : Alloh SWT, berfirman, “Semua amal anak adam untuk dirinya kecuali Ibadah puasa, maka sesungguhnya dia (ibadah puasa) untuk-Ku dan Aku yang akan memberi pahala karnanya” (Muttafaqun Alaih).

Hadist tersebut mempunyai nilai khusus (istimewa) untuk siapa saja dari ummat Nabi Muhammad SAW, yang melakukan Ibadah puasa. dalam kalimat “Wa Ana Ajzii Bih..” (Aku yang akan memberi pahala karnanya) merupakan pemberian pahala yang sangat Istimewa, tidak ada yang tahu nilainya kecuali Alloh Ta’ala, dan itu merupakan rahasia Alloh Ta’ala. Dalam Hadist yang diriwayatkan oleh Imam Thobroni dan Imam Baihaqy, Rosulullah SAW, Bersabda :

“Ibadah Puasa untuk Alloh Azza wa Jalla, tidak ada yang mengetahui pahala yang melakukanya kecuali Alloh Azza Wa Jalla”


Tentunya,untuk mencapai pahala khusus dalam Ibadah puasa harus memenuhi beberapa syarat/ adab guna menyempurnakan Ibadah seorang hamba, sebagai berikut :


A-Niat berpuasa karna Alloh Ta’ala, dengan disertai Hati yang Hadir.

B-Menjaga perkara2 yang membatalkan Ibadah puasa (mufthirot) seperti,Masuknya Sesuatu ke Dalam perut dengan disengaja,berhubungan antara suami istri disaat menjalankan puasa.

C-Menjaga perkara2 yang membatalkan pahala Puasa (muhbithot) seperti Ghibah (menggunjing) Namimah (adu domba), Berbohong, Melihat wanita yang bukan mahromnya dengan Sengaja disertai syahwat, Bersenang senang bersama istri dengan Syahwat, Sumpah palsu, Menjadi saksi palsu, Takabbur(sombong/angkuh), menjauhi makanan & minuman dari yang Haram, menjauhi dari penghasilan Haram, memutuskan hubungan silaturrahmi (permusuhan), berkata kotor dan keji.

D-Bagi kaum Hawa hendaknya tidak sering keluar Rumah dan apabila keluar dari rumah maka wajib Menutup Aurat sesuai cara Syari’at.


Melawan Hawa Nafsu Mencari Lailatul Qodar

Sesungguhnya Lailatul Qodar diturunkan pada malam yang penuh barokah, rahmat dan ampunan, tidaklah seorang hamba yang ta’at senantiasa di malam itu memohon pada Alloh SWT, kecuali akan dikabulkan. Betapa ruginya seorang hamba bila melewatkan malam tersebut.


Maksud Firman Alloh SWT, :

“1.Sesungguhnya Kami telah menurunkan-nya ( Alqur’an ) pada Lailatul Qodar. 2. dan taukah engkau apakah Lailatul Qodar itu? 3. Lailatul Qodar itu lebih baik dari seribu bulan. 4. Malaikat dan Ruh (Jibril) turun padanya dengan izin Tuhan-nya membawa segala perintah. 5.Sejahteralah malam itu sampai terbit Fajar.“



Ayat tersebut merupakan Nash dari Alqur’an yang menjelaskan, bahwa Lailatul Qodar adalah kejadian luar biasa yang turun disetiap bulan suci Romadhon. Segala amal baik yang dilakukan pada malam itu dilipat gandakan pahalanya sehingga seakan-akan seorang hamba beramal selama 1000 bulan. Rosululloh SAW, tidak memberi tahu kepastian terjadinya malam Lailatul Qodar, agar ummat Islam senatiasa menghidupkan Sunnah dan semangat beribadah selama bulan Romadhon.


Akan tetapi ada beberapa riwayat Hadist shohih yang menjelaskan tanda2 turun-nya malam Lailatul Qodar akan terjadi pada hitungan tanggal malam ganjil diantara 10 malam2 yang terakhir. Ummat Nabi Muhammad SAW, diberi kesempatan untuk meraihnya (Lailatul Qodar), dimana pada malam itu para Mala’ikat diturunkan ke langit bumi guna meng-amini dan mencari siapa saja dari Ummat Muhammad SAW, yang memohon Rahmat, Ampunan dan Derajat yang sangat tinggi (1000 bulan) dari Alloh SWT, hingga menjelang fajar. Hanya Orang Ta’at dan bijak yang akan selalu mencari keutamaan Lailatul Qodar dan meraihnya.


Dari Ubadah Ashomid ra,berkata : “Rosulullah SAW,telah memberi kami kabar tentang Lailatul Qodar, Beliau bersabda : “Lailatul Qodar adalah 10 akhir di bulan Romadhon, yaitu pada malam 21, atau malam 23, atau malam 25, atau malam 27, atau malam 29, atau diakhir malam Romadhon. Barang siapa menghidupkan-nya (Sholat) dengan mengharap pahala dari Alloh SWT, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu dan yang akan datang”



Dalam riwayat yang lain, Rosululloh SAW, bersabda :

“Barang siapa menghidupkan (Sholat) malam Lailatul Qodar dengan Ibadah karena iman dan mengharapkan pahala dari Alloh SWT, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu” (Muttafaqun Alaih).


Tanda2 terjadinya Lailatul Qodar versi Imam Qolyubi.


Dengan melihat awal hari dari bulan Romadhon.

  • Jika awal Romadhon hari Ahad/ hari Rabu, maka kemungkinan Lailatul Qodar pada malam 29.
  • Jika awal Romadhon hari Jum’at / Selasa, maka kemungkinan Lailatul Qodar pada malam 27.
  • Jika awal Romadhon hari Kamis, maka kemungkinan malam Lailatul Qodar pada malam 25.
  • Jika awal Romadhon hari Sabtu,maka kemungkinan malam Lailatul Qodar pada malam 23.
  • jika awal Romadhon hari senin, maka kemungkinan malam Lailatul Qodar pada malam 21.


Adapun tanda tanda malam Lailatul Qodar adalah udara pada malam itu tidak panas dan tidak dingin (sedang), ke-esokan harinya matahari tidak terlalu panas.


Alhasil, kunci utama untuk mendapatkan “Lailatul Qodar” adalah melawan Hawa Nafsu (Syaithon) dengan menghindari segala macam bentuk kema’siatan serta meperbanyak Ibadah terutama sholat malam (Qiyamul Lail) selama bulan suci Romadhon atau kita menjadi hamba yang kalah melawan Hawa Nafsu.

Termasuk kewajiban kita untuk menjaga dan meperingatkan keluarga kita dari hal hal yang merusak moralitas Islam dan bangsa seperti menonton tayangan2 televisi yang tidak mendidik dan merusak moral/ mental ummat Islam Indonesia, khususnya pada anak2 kita. Tentunya tayangan2 itu jika ditonton, akan menggugurkan pahala ibadah puasa kita, terlebih lagi acara ma’siat tersebut ditayangkan disaat menjelang waktu sahur. Semestinya mereka wajib menghormati ummat Islam yang sedang melaksanakan ibadah puasa Romadhon, sementara pemerintah kita (MUI) terkesan APATIS menanggapi tayangan yang tidak bermoral tersebut.



Seputar hukum puasa romadhon

Wajib bagi setiap Muslim dan Muslimah mempelajari hukum hukum Ibadah Puasa, khususnya di bulan Romandon, guna menyempurnakan Ibadahnya. Banyak sekali diantara kita yang tidak memahami hukum hukum Islam khususnya dalam masalah Ibadah, akhirnya, mereka beribadah tanpa ilmu (hukum2 ibadah) akibatnya ibadah mereka tertolak (tidak diterima). Semua ini disebabkan kesalahan para orang tua yang kurang memperhatikan putra putrinya dalam pendidikan agama. Kelak di akherat kita akan ditanya oleh Alloh Ta’ala, soal tanggung jawab dalam mendidik putra putri kita. Jika kita salah mendidik, bukan tidak mungkin anak anak kita akan menuntut di Akherat kepada orang tua mereka dihadapan Alloh Ta’ala, yang berakibat kita terjerumus kedalam jurang Api Neraka. Na’uudzu billahi min dzalik.


Syarat syarat wajibnya puasa Romadhon :

  1. Islam (tidak wajib bagi orang kafir).
  2. Mukallaf (aqil&baligh) wajib bagi orang tua mendidik puasa sebelum putra putrinya masuk umur baligh.
  3. Mampu berpuasa (tidak wajib bagi orang tua yang tidak mampu & orang sakit yang tidak ada harapan sembuh Maka wajib bagi keduanya membayar fidyah, satu mud/ 6,25 ons dari beras. Bagi kaum wanita yang haid/ nifas, hukumnya haram berpuasa dan wajib meng-qodo’).
  4. Sehat (tidak wajib bagi orang sakit berpuasa dan wajib meng-qodo’ ketika sembuh).
  5. Muqim(tidak wajib bagi musafir melebihi jarak 84km sebelum waktu fajar & wajib meng- qodo’).


Rukun rukun Puasa ada dua :

1-Niat (wajib di hati, adapun dengan ucapan adalah sunnah/ anjuran). Niat puasa merupakan hal yang sangat penting, puasa wajib tanpa niat tidak Sah, disengaja maupun tidak, kecuali puasa sunnah, apabila lupa, boleh niat hingga menjelang waktu dhuhur, asal setelah waktu fajar/subuh tidak ada makanan/minuman yang masuk kedalam perut atau junub/hadast besar. Masuknya waktu Niat, setelah Maghrib hingga menjelang waktu fajar/subuh dan di sunnahkan “IMSAK” (menahan makan, kira2 10 menit sebelum masuk waktu fajar/subuh.

Banyak terjadi diantara kita ummat islam, apa bila mendengar azan subuh, mereka masih makan/minum, dan jika hal ini dilakaukan,maka puasanya batal, oleh sebab itu di sunnahkan IMSAK guna menghindari hal tersebut.

2-Meninggalkan segala macam yang membatalkan puasa, kecuali lupa atau jahil ma’dzur (orang yang tidak mengerti hukum puasa disebabkan kehidupan-nya jauh dari ulama’).


Hukum berjima’/bersetubuh dengan sengaja, disaat berpuasa Romadhon :

Bagi yang melakukan persetubuhan disaat berpuasa Romadhon, berdosa besar, wajib meng-qodo’ dan baginya kaffaroh udhma (membayar salah satu dari tiga sanksi dan harus berurutan), yaitu :

  1. Memerdekakan budak perempuan muslimah yang sehat, bila tidak memiliki budak maka baginya dikenakan sanksi yang ke-dua.
  2. Berpuasa dua bulan ber-turut2,bila tidak mampu maka baginya dikenakan sanksi yang ke-tiga.
  3. Memberi beras kepada 60 faqir miskin, perorangnya berhak menerima 6,25 ons beras. Dan diwajibkan kaffaroh tersebut pada suami saja tidak atas istri dan untuk keduanya wajib meng-qodo’ puasa. Jika hal itu dilakukan atas kemauan istri, maka kedua dua-nya sama2 berdosa dan apabila si istri dipaksa atau sudah memperingatkan suaminya, maka si istri tidak berdosa.


Hukum bagi wanita yang sedang hamil atau menyusui di bulan Romadhon:

Ada dua macam kemungkinan yang harus difahami oleh wanita yang sedang hamil, yaitu :

  • Wanita yang sedang hamil atau menyusui, apa bila keduanya khawatir atas janin-nya/ bayinya saja, maka Ibunya boleh meninggalkan puasa Romadhon dan wajib membayar fidyah & meng-qodo’ puasanya.
  • Wanita yang sedang hamil dan menyusui, apabila keduanya khawatir akan kesehatan dirinya serta anaknya, maka boleh meninggalkan puasa Romadhon dan cukup meng-qodo’ puasanya saja tanpa fidyah.


Hukum hukum tersebut, sesuai dengan fatwa Syafi’i, mengingat mayoritas di Indodesia adalah bermadzhab syafi’i. apabila ada pendapat2 yang lain, tentunya di luar garis standard Syafi’i.

Semoga kajian di bulan Romadhon ini, bermanfaat untuk kita semua.. Amin amin Ya Robbal Alamin.


Salim Syarief MD.

Filsafat Ramadhan

Marhaban barasal dari kata rahb yang berarti luas atau lapang. Marhaban menggambarkan suasana penerimaan tamu yang disambut dan diterima dengan lapang dada, dan penuh kegembiraan. Marhaban ya Romadhon (selamat datang Romadhon), mengandung arti bahwa kita menyambut bulan Romadhon dengan lapang dada, penuh kegembiraan, tidak dengan menggerutu.

Rosululloh SAW, sendiri senantiasa menyambut gembira setiap datangnya Romadhon. Dan berita gembira itu disampaikan pula kepada para shohabatnya seraya bersabda:

"Sungguh telah datang kepadamu bulan Romadhon, bulan yang penuh keberkatan. Alloh Ta’ala telah menetapkan kewajiban atas kamu puasanya. Di dalam bulan Romadhon dibuka segala pintu surga dan dikunci segala pintu neraka dan dibelenggu seluruh setan. Padanya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan (lailatul qodr). Barangsiapa tidak diberikan kepadanya kebaikan malam itu maka sesungguhnya dia telahl dijauhkan dari kebajikan" (Imam Ahmad).

Marhaban ya Romadhon, kita ucapkan untuk bulan suci itu, karena kita mengharapkan agar jiwa raga kita diasah dan diasuh guna melanjutkan perjalanan menuju Alloh Ta’ala.

Perjalanan menuju Alloh Ta’ala itu dilukiskan oleh para ulama salaf sebagai perjalanan yang banyak ujian dan tantangan. Ada gunung yang harus ditelusuri, itulah nafsu.

Digunung itu ada lereng yang curam, belukar yang hebat, bahkan banyak perampok yang mengancam, serta iblis yang merayu, agar perjalanan tidak dilanjutkan. Bertambah tinggi gunung didaki, bertambah hebat ancaman dan rayuan, semakin curam dan ganas pula perjalanan. Tetapi, bila tekad tetap membaja, sebentar lagi akan tampak cahaya benderang, dan saat itu akan tampak dengan jelas rambu-rambu jalan, tampak tempat-tempat yang indah untuk berteduh, serta telaga-telaga jernih untuk melepaskan dahaga. Dan bila perjalanan dilanjutkan akan ditemukan kendaraan Arrahman untuk mengantar sang musafir bertemu dengan kekasihnya.

Untuk sampai pada tujuan tentu dibutuhkan bekal yang cukup. Bekal itu adalah benih-benih kebajikan yang harus kita tabur dilahan jiwa kita. Tekad yang keras dan membaja untuk memerangi nafsu, agar kita mampu menghidupkan malam Romadhon dengan sholat dan tadarrus, serta siangnya dengan ibadah kepada Alloh Ta’ala melalui pengabdian untuk agama.

SPIRITUALISME DAN MATERIALISME.

Puasa Romadhon hakekatnya adalah melatih dan mengajari naluri (instink) manusia yang cenderung tak terkontrol. Naluri yang sulit terkotrol dan terkendali itu adalah naluri perut yang selalu menuntut untuk makan dan minum dan naluri seks yang selalu bergelora sehingga manusia kewalahan untuk mengekang dua naluri ini.

Dalam sejarah manusia didapatkan dua falsafah yang dapat menguasai dan mendominasi kebanyakan manusia, yakni falsafah materialisme yang berorientsi pada materi saja, dan falsafah spiritualisme yang hanya berorientasi pada rohaniah saja.

Orang-orang yang berorientasi materi - terdiri dari orang-orang atheis, komunis dan animisme dan berhalaisme - mereka hidup untuk dunianya saja. Mereka melepaskan kendali nalurinya dan tak pernah puas. Bila terpenuhi satu keinginannya, timbul keinginan baru begitu seterusnya. Sahwat manusia bila sudah terbakar maka akan merembet dari sedikit ke yang banyak, dari banyak ke yang terbanyak.

Alloh mengecam orang-orang seperti ini, Maksud firman Alloh Ta’ala:

"Biarkanlah mereka makan, dan bersenang-senang, mereka dilalaikan oleh angan-angan dan mereka akan mengetahui akibatnya".(Al Hijr 3).

Ayat lain: "Orang-orang kafir mereka bersenang-senang dan makan seperti binatang ternak makan. Dan neraka adalah tempat tinggalnya".(Muhammad : 12)

Mereka hidup di dunia ini dalam keadaan kosong. Jiwanya dikuasai nafsunya, menghalalkan segala cara, dan dihari kiamat nanati mereka mendapat balasan yang setimpal. "Demikian itu bersenang-senang di bumi tanpa haq dan mereka sombong".(Ghofir : 75). Sementara filsafah spiritualisme yang didasarkan pada kerahiban, berpandangan bahwa pengabdian kepada Sang Pencipta harus menekan naluri seks mengikis habis pendorong-pendorongnya dan mematikannya yang juga dibarengi dengan mengurangi makan. Dengan kata lain mereka masuk dalam kancah peperangan melawan jasad manusiawinya. Filsafah ini dilakukan oleh gereja sejak dahulu kala.

Orang-orang Barat dewasaa ini melepaskan diri dari filsafat gereja, mereka menggunakan waktu dan harta kekayaannya untuk memenuhi sahwat jasmaninya. Filsafat spiritualismenya telah lenyap, bahkan gereja-gereja sudah tiada lagi pengunjungnya walaupun pada hari Minggu. Seandainya masih ada, itu hanya sekelompok minoritas yang hidup di dunia Islam.

Agama Islam adalah agama yang seimbang. Ia menghormati rohani dan jasmani sekaligus, ia memperhatikan nilai-nilai ideal manusia, tapi juga menjamin kebutuhan hidup naluri duniawinya asal dalam lingkup keutamaan, ketaatan, kehormatan.

Ia membolehkan manusia makan dengan catatan dalam batas kewajaran dan kehormatan. "Makanlah dan minumlah, berpakaianlah dan bersedekahlah tanpa berlebih-lebihan dan tidak dibarengi kesombongan".(Bukhory)

Islam menyeimbangkan antara rohani dan jasmani. "Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari lapar, karena sesungguhnya seburuk-buruk tidur adalah dalam keadaan lapar. Dan aku berlindung kepadamu dari khianat, karena itu adalah seburuk-buruk suasana kejiwaan". (HR Abu Daud).

Islam memperhatikan kehidupan dunia dan akhirat, "Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertaqwa: Apa yang Tuhan kalian turunkan? mereka berkata: Keberuntungan bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini dan akherat lebih baik, dan sebaik tempat bagi orang-orang yang bertaqwa".(Annahl : 30).

Ajaran Islam datang untuk mensucikan manusia, mengangkat derajatnya, ia mensucikan fisiknya dengan mandi dan berwudlu, mensucikan jiwanya denga ruku' dan sujud. Islam adalah jasmani dan rohani, dunia dan akhirat dengan filsafah puasa. Islam menegaskan bahwa manusia terdiri dari jasmani dan rohani.

Nilai manusia tidak terletak pada jasadnya, akan tetapi terletak pada rohani yang menggerakkannya. Kerena rohani inilah, Alloh Ta’ala memerintahkan pada malaikatnya untuk meberi penghormatan kepada manusia, karena rohani datangnya dari Alloh Ta’ala.

Maksud Firman Allah:

"Ingatlah diwaktu Tuhanmu berkata kepada para malaiakat: "Aku menciptakan manusia dari tanah, dan setelah aku sempurnakan aku tiupkan kedalamnya ruh-Ku, maka hormatlah kalian kepadanya". (Shod : 71-72).

Setelah itu manusia ada yang mengenali siapa yang meniupkan roh kapadamnya dan yang memulyakannya atas seluruh makhluknya.

Mereka itu akan bersyukkur kepada pemberi nikmat, sementara ada manusia-manusia yang melupakan Tuhannya, melupakan kepada dzat yang meniupkan roh kepadanya.

Demikian juga halnya kebudayaan. Kebudayaan yang memegang kendali alam sekarang ini telah melupakan Tuhannya, melalaikan haknya. Dunia ini tidak memiliki kebudayaan yang mengakui rohani dan jasmani, berorientasi dunia dan akhirat dan menentukan hak-hak manusia disamping hak-hak Alloh Ta’ala - kebudayaan Islam.

Puasa Romadhon sebagaimana Rosululloh SAW, jelaskan dapat mengangkat derajat pelakunya menjadi unsur rahmat, kedamaian, ketenangan, kesucian jiwa, akhlaq mulia dan perilaku yang indah ditengah-tengah masyarakat. "Bila salah seorang dari kalian berpuasa maka hendaknya ia tidak berbicara buruk dan aib. dan jangan berbicara yang tiada manfaatnya dan bila dimaki seseorang maka berkatalah, 'Aku berpuasa' ". (Bukhory).

Dalam bulan Romadhon terdapat filsafah Islam yang mengaitkan dunia dengan akhirat, mengaitkan jasmani dan ruhani, mengaitkan bumi dengan langit, mengaitkan manusia dengan wahyu, dan mengaitkan dunia dengan kitab yang menerangi jalannya dan menetukan tujuannya.

KHUTBAH NABI MUHAMMAD MENYAMBUT ROMADHON

Maksud Hadits:

"Wahai manusia, sesungguhnya kamu akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan (lailatul qod’r) bulan yang Alloh telah menjadikan puasanya suatu fardhu, dan qiyam di malam harinya suatu tathowwu'."

"Barangsiapa mendekatkan diri kepada Alloh dengan suatu pekerjaan kebajikan di dalamnya, samalah dia dengan orang yang menunaikan suatu fardhu di dalam bulan yang lain."

"Ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu adalah pahalanya surga. Romadhon itu adalah bulan memberi pertolongan (syahrul muwasah) dan bulan Alloh memberikan rizqi kepada mu’min di dalamnya."

"Barangsiapa memberikan makanan berbuka seseorang yang berpuasa, yang demikian itu merupakan pengampunan bagi dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka. Orang yang memberikan makanan itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa sedikitpun berkurang."

Para shohabat berkata, "Ya Rosululloh, tidaklah semua kami memiliki makanan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa. Maka bersabdalah Rasulullah saw, "Alloh memberikan pahala kepada orang yang memberi sebutir kurma, atau seteguk air, atau sehirup susu."

"Dialah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari neraka. Barangsiapa meringankan beban dari budak sahaya niscaya Alloh mengampuni dosanya dan memerdekakannya dari neraka."

"Oleh karena itu banyakkanlah yang empat perkara di bulan Romadhon, dua perkara untuk mendatangkan keridho’an Tuhanmu, dan dua perkara lagi kamu sangat menghajatinya."

"Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Alloh dan mohon ampun kepada-Nya. Dua perkara yang kamu sangat membutuhkannya ialah mohon surga dan perlindungan dari neraka."

"Barangsiapa memberi minum kepada orang yang berbuka puasa, niscaya Alloh memberi minum kepadanya dari air kolam-Ku dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk ke dalam surga." (Ibnu Huzaimah).

Tanda-Tanda Menjelang Ajal Tiba

Tanda Tanda Menjelang Ajal Tiba

Kematian adalah termasuk didalam perkara-perkara yang dirahasiakan Alloh Ta'ala, namun bukan hal yang mustahil tanda-tanda kematian itu dapat dirasakan setiap hamba sebelum ajalnya tiba. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar ra, dari Nabi SAW, Beliau bersabda: Maksud Hadist: Lima kunci perkara ghaib, tidak mengetahuinya melainkan Alloh Ta’ala”.


1-Tiada yang mengetahui (kepastian mutlak) apa yang tersimpan di dalam rahim (kandungan perempuan) melainkan Alloh Ta’ala.


2-Tiada yang mengetahui apa yang akan terjadi esok hari melainkan Alloh Ta’ala.


3-Tiada seorangpun yang mengetahui bila waktunya hujan akan turun melainkan Alloh Ta’ala.


4-Tiada seorangpun yang mengetahui di bumi mana dia akan mati melainkan Alloh Ta’ala.


5-Tiada yang mengetahui bila Qiamat akan terjadi melainkan Alloh Ta’ala. (Bukhory).


Hadist tersebut menjelaskan, bahwa tiada seorangpun yang mengetahui hal-hal yang ghaib kecuali Alloh Ta’ala. Adapun tanda-tanda sesuatu yang ghaib itu terkadang dapat kita rasakan wujudnya dari perkiraan dan kajian para ilmuan.. misal:

-Kita dapat mengetahui janin berkelamin laki atau perempuan dalam kandungan via USG.

-Kita dapat mengetahui perkiraan cuaca akan turunnya hujan maupun cuaca cerah beberapa hari sebelumnya, dll.


Padahal sesuai hadist tersebut, semua itu adalah hal-hal yang ghaib, tapi mengapa manusia dapat mengetahuinya ? nah disini kita rasanya perlu mengkaji secara cermat dan membedakan mana hal yang ghaib mutlaq dan mana hal ghaib yang dapat kita ketahui tanda-tanda terjadinya perkara ghaib. Saya sangat tertarik untuk mengkaji lebih dalam lagi dalam membahas permasalahan ini. Dan hal ini tidak perlu kita perdebatkan, tapi kita ambil dari segi positif dan manfa’atnya saja, kita hormati pendapat & pengalaman dari para ulama terdahulu yang mengupas masalah kematian. Dan dengan memahami hal tersebut membuat manusia semakin hati-hati dan selalu ingat akan kematian yang pasti datang.


Riwayat –riwayat hadist diatas mengingatkan kepada kita, sesungguhnya Alloh Ta’ala tidak pernah berlaku dholim kepada hambanya. Tanda-tanda yang diberikan adalah untuk menjadikan manusia agar mendapat kesempatan bertobat dan bersedia memahami perjalanan menuju alam baka.


Banyak hal-hal ghaib yang kita sama sekali tidak mengetahui kecuali Alloh Ta’ala yang maha tahu, contoh yang paling gampang: hari Qiamat itu pasti terjadi, kapan hari terjadinya? Tidak ada satu manusiapun yang dapat memastikan-nya, namun Alloh ta’ala memberikan tanda-tanda Qiamat kepada manusia. Begitu juga kematian seseorang tidak ada satupun yang akan mengetahui kapan taqdir/ detik-detik ajal tiba, namun Alloh Ta’ala memberikan tanda-tanda seorang yang akan mati. Hanya saja ada orang yang merasakan tanda-tanda menjelang kematian dan ada pula yang acuh akan hal itu.


Tanda 100 hari sebelum ajal tiba.

Ini adalah tanda pertama dari Alloh Ta’ala kepada hambanya dan hanya akan disadari oleh mereka-mereka yang dikehendakinya. Walaubagaimana semua orang Islam akan mendapat tanda ini, hanya saja mereka sadar atau tidak.


Tanda ini akan berlaku kepastian-nya selepas waktu Asar, yaitu :

-Seluruh tubuh dari ujung rambut hingga ke ujung kaki akan mengalami getaran atau seakan-akan mengigil. Misal, seperti daging sapi yang baru disembelih dimana jika diperhatikan dengan cermat kita akan mendapati daging tersebut seakan-akan bergetar. Tanda ini rasanya lezat dan bagi mereka yang sadar tersirat di hatinya bahwa mungkin ini adalah tanda kematian, maka getaran ini akan berhenti dan hilang setelah kita sadar akan kehadiran tanda ini. Bagi mereka yang tidak diberi kesadaran atau mereka yang hanyut dengan kenikmatan tanpa memikirkan soal kematian, tanda ini akan lenyap sia-sia begitu saja. Bagi yang sadar dengan kehadiran tanda ini maka ini adalah peluang terbaik untuk memanafa’atkan sisa umur yang ada untuk mempersiapkan diri dengan amalan dan urusan yang akan dibawa atau ditinggalkan sesudah mati.


Tanda 40 hari sebelum ajal tiba.

Tanda ini juga akan berlaku sesudah waktu Asar. Bagian pusar kita akan berdenyut-denyut. Pada saat itu daun yang tertulis nama kita akan gugur dari pokok yang letaknya di atas Arasy Alloh Ta’ala. Maka malaikat Izroil pun akan mengambil daun tersebut dan mula membuat persediaan-nya ke atas kita diantaranya, Malaikat Maut/ Izroil akan mulai selalu mengikuti/ mengintai kita sepanjang sisa umur kita. dan Akan terjadi Malaikat maut ini akan memperlihatkan wajahnya sekilas lalu tak nampak lagi dan bila ini terjadi, mereka yang terpilih ini akan merasakan seakan-akan bingung seketika. Adapun Malaikat maut ini wujudnya cuma seorang tetapi berkuasa untuk mencabut nyawa bersamaan dengan jumlah nyawa yang akan dicabutnya seijin Alloh Ta’ala.


Tanda 7 hari sebelum ajal tiba.

Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang diuji dengan musibah kesakitan di mana orang sakit yang tidak makan secara tiba-tiba dia (yang sakit) berselera untuk makan.


Tanda 3 hari sebelum ajal tiba.

Pada saat itu mereka akan terasa denyutan di bagian tengah dahi kita yaitu, diantara dahi kanan dan kiri. Jika tanda ini kita rasakan, maka berpuasalah kita setelah itu. supaya perut kita tidak mengandung banyak najis dan ini akan memudahkan urusan orang yang akan memandikan kita nanti. saat juga mata hitam kita tidak akan bersinar lagi dan bagi orang yang sakit hidungnya akan perlahan-lahan jatuh ke depan (berubah menjadi agak sedikit mancung dan mengkerut.. Telingan-nya akan layu dimana bagian ujungnya akan beransur-ansur masuk ke dalam. telapak kakinya yang terlunjur akan lemas dan perlahan-lahan jatuh ke depan dan sukar ditegakkan.


Tanda 1 hari sebelum ajal tiba.

Akan berlaku sesudah waktu Asar di mana kita akan merasakan satu denyutan di sebelah belakang, yaitu di kawasan ubun-ubun di mana ini menandakan kita tidak akan sempat untuk menemui waktu Asar keesokan harinya.


Tanda Akhir !!!

Akan berlaku keadaan di mana kita akan merasakan satu keadaan sejuk di bagian pusar hingga ke tulang sulbi dan rasa itu akan turun ke pinggang dan seterusnya akan naik ke bagian hulkum (tenggorokan). Detik-detik itu hendaklah kita terus mengucap kalimat syahadah dan berdiam diri dan menantikan kedatangan Izroil/ malaikat maut untuk menjemput kita kembali kepada Alloh Ta’ala yang telah menghidupkan kita dan sekarang akan mematikan pula.


Catatan: bahwa keterangan diatas adalah tanda-tanda kematian saja, bukan kepastian, adapun ajal, hanya Alloh Ta’la yang maha tau. itupun tidak semua manusia sadar dengan tanda-tanda kematian tersebut.


Riwayat dari Abu Bakar ra, tentang roh.

Abu Bakar ra, telah ditanya tentang kemana roh pergi setelah ia keluar dari jasad. Maka berkata Abu Bakar ra: ”Roh itu menuju ketujuh tempat :


1.Roh para Nabi dan utusan menuju ke Surga Adnin.

2.Roh para ulama menuju ke Surga Firdaus.

3.Roh mereka yang berbahagia menuju ke Surga illiyyin.

4.Roh para syuhada’ berterbangan seperti burung di surga mengikut kehendak mereka.

5.Roh para mu’min yang berdosa akan terkantung katung di udara tidak di bumi dan tidak di langit sampai hari Qiamat.

6.Roh anak-anak orang yang beriman akan berada di gunung dari minyak misik.

7.Roh orang-orang kafir akan berada dalam Neraka Sijjin, mereka kelak disiksa berserta jasad barunya hingga sampai hari Qiamat.”

Telah bersabda Rosululloh SAW:

Tiga kelompok manusia yang akan disalami tangannya oleh para malaikat pada hari mereka keluar dari kuburnya:


1.Orang-orang yang mati syahid.

2.Orang-orang yang mengerjakan solat malam bulan ramadhon.

3.Orang berpuasa di hari Arafah.


Kita tidak akan dapat lolos dari ajal, Malaikat Izroil yang mempunyai tugas mencabut nyawa manusia yang selalu menghadang kita. Apa bekal kita untuk dibawa mati...? tentunya Iman dan amal-amal baik yang akan menyelamatkan kita dari kobaran api Neraka.


Sang pencabut nyawa (Izroil) akan mendatangi setiap orang guna melaksanakan tugasnya sesuai ketentuan Alloh Ta’ala, siapa saja.. kapan saja.. dimana saja.. pasti ajal akan menjemput kita setelah merasakan dahsatnya Sakaratul Maut. sementara kita semua sedang menunggu kedatangan Malaikat Izroil yang bertugas memisahkan ruh dari jasad manusia. Bagaimanapun juga kita mengharap proses pencabutan nyawa berjalan dengan cepat tanpa penderitaan, namun harapan kita, Insya’Alloh akan terkabul apabila kita termasuk orang-orang yang mendapat rahmat-Nya.


Setelah badan terbujur kaku, Penyesalan tidak akan berarti, apakah mereka akan menjadi orang-orang yang beruntung ataukah menjadi orang-orang yang merugi...? tergantung tingkah laku manusia yang mereka perbuat selama di dunia, tiada yang lain, kecuali Iman dan amal baik yang akan menjadi bekal mati.


Sakaratul Maut adalah detik-detik kematian, beruntunglah bagi hamba-hamba yang taat selama di dunia dan sebaliknya (sakaratul maut) akan menjadi malapetaka besar bagi orang-orang yang belum bertaubat dan berlumuran dosa.


Sekian uraian saya, semoga bermanfa’at bagi kita semua.


Wa Salam.


Salim Syarief MD.

Do'a Penangkal Dan Menghilangkan Sihir

بسم الله الرحمن الرحيم


بسم الله حبس حابس شهاب قابس حجر يابس رددت عين العائن وسحر الساحر و كيد كل كائد عليه و إلى أحب الناس إليه. فارجع البصر هل ترى من فطور. ثم ارجع البصر كرتين ينقلب إليك البصر خاسئا و هو حسير. بسم الله ربى الله حسبى الله توكلت على الله إعتصمت بالله فوضت أمرى إلى الله ماشأ الله لا حو لا و لا قوة إلا بالله..


Do’a/ tulisan di atas Insya’ Allah dapat menangkal dan menghilangkan orang yang terkena sihir dengan menuliskan do’a tersebut dan melipatnya lalu di gantungkan pada dada sebelah kiri dan bila hendak masuk kamar mandi/ WC sebaiknya dilepas.


Disampaing itu, bagi orang yang terkena sihir setiap pagi dan sore hendaknya membaca surat Mu’awidzatain masing-masing 3x dan Al-Ihlas 11x.


Salim Syarief Mauladawilah.

CARA SEHAT PENGOBATAN DENGAN BEKAM

Janganlah Engkau Biarkan darah

Yang Menggumpal

Di Tubuhmu Membunuhmu..!!


Berbekam termasuk pengobatan yang diajarkan Rasulullah SAW, bahkan Beliau pernah melakukan bekam dan memberikan upah kepada tukang bekam.


Rasulallah SAW bersabda, Maksud hadist: “Sesungguhnya sebaik-baik apa yang kalian lakukan untuk mengobati penyakit adalah dengan melakukan bekam”


Rasulallah SAW bersabda, Maksud hadist: “Sebaik-baik pengobatan penyakit adalah dengan melakukan bekam”.


Wasiat Malaikat Untuk Berbekam

Dari Ibnu Abbas ra, bahwasanya Nabi SAW bersabda, Maksud Hadist: “Tidaklah aku melewati seorang Malaikat –ketika di Mi’rajkan ke langit- kecuali mereka mengatakan ‘Wahai Muhammad, lakukanlah olehmu berbekam”


Dari Abdullah bin Mas’ud ra, Rasulullah SAW, menceritakan ketika beliau di Isra’kan, tidaklah beliau melewati sekumpulan Malaikat melainkan mereka meminta kami, “Perintahkanlah ummatmu untuk berbekam”.


Waktu Yang Paling Baik Untuk Berbekam

Diriwayatkan bahwasanya Nabi SAW bersabda, Maksud Hadist: “Barangsiapa yang ingin berbekam, hendaklah ia berbekam pada tanggal 17,19,21 (bulan Hijriyyah), maka akan menyembuhkan setiap penyakit”.


Ibnu Abbas ra berkata: “Sesungguhnya hari yang paling baik bagimu untuk berbekam adalah hari ke 17, hari ke 19, dan hari ke 21 (bulan Hijriyyah)”.


Hari yang paling baik untuk berbekam adalah pada hari Senin, Selasa dan Kamis. Sebaliknya hindari berbekam pada hari Rabu, Jum’at, Sabtu dan Ahad.



By: Salim Syarief MD.

AYAT-AYAT CINTA BANGSA YAHUDI

Talmud merupakan kitab suci kelompok Zionis-Yahudi di seluruh dunia. Seluruh tindak-tanduk Zionis-Israel mengacu pada ayat-ayat Talmudisme. Bahkan Texe Marrs, investigator independen Amerika yang telah menelusuri garis darah Dinasti Bush selama enam tahun, menemukan bukti bahwa keluarga besar Bush, termasuk Presiden AS George Walker Bush, merupakan sebuah keluarga yang sangat rajin mendaras dan mempelajari Talmud.


“Dinasti Bush adalah dinasti Yahudi dan mereka menjadikan Talmud sebagai kitab sucinya. Adalah salah besar menyangka mereka sebagai keluarga Kristiani. Mereka menunggangi kekristenan untuk menipu warga Kristen dunia. Padahal, mereka merupakan keluarga Talmudis yang taat, ” demikian Texe Marrs.


Kita tentu sudah banyak mendengar tentang Talmud. Namun belum banyak yang mengetahui apa saja ayat-ayatnya. Berikut kami tampilkan sejumlah ayat-ayat Talmud yang menjadi dasar segala tindakan kaum Zionis terhadap orang-orang non-Yahudi (Ghoyim atau Gentilles), dan darinya Anda akan bisa “memahami” mengapa kaum Zionis selalu saja mau menang sendiri, selalu mengkhianati perjanjian, dan sebagainya.


Inilah ayat-ayat cinta mereka :

“Hanya orang-orang Yahudi yang manusia, sedangkan orang-orang non Yahudi bukanlah manusia, melainkan binatang.” (Kerithuth 6b hal.78, Jebhammoth 61a)


“Orang-orang non-Yahudi diciptakan sebagai budak untuk melayani orang-orang Yahudi.” (Midrasch Talpioth 225)


“Angka kelahiran orang-orang non-Yahudi harus ditekan sekecil mungkin.” (Zohar II, 4b)


“Orang-orang non-Yahudi harus dijauhi, bahkan lebih daripada babi yang sakit.” (Orach Chaiim 57, 6a)


“Tuhan (Yahweh) tidak pernah marah kepada orang-orang Yahudi, melainkan hanya (marah) kepada orang-orang non-Yahudi.” (Talmud IV/8/4a)


“Di mana saja mereka (orang-orang Yahudi) dating, mereka akan menjadi pangeran raja-raja.” (Sanhedrin 104a)


“Terhadap seorang non Yahudi tidak menjadikan orang Yahudi berzina. Bisa terkena hukuman bagi orang Yahudi hanya bila berzina dengan Yahudi lainnya, yaitu isteri seorang Yahudi. Isteri non-Yahudi tidak termasuk.” (Talmud IV/4/52b)


Non jewish is not human

“Tidak ada isteri bagi non-Yahudi, mereka sesungguhnya bukan isterinya.” (Talmud IV/4/81 dan 82ab) “Orang-orang Yahudi harus selalu berusaha untuk menipudaya orang-orang non-Yahudi.” (Zohar I, 168a)


“Jika dua orang Yahudi menipu orang non-Yahudi, mereka harus membagi keuntungannya.” (Choschen Ham 183, 7)


“Tetaplah terus berjual beli dengan orang-orang non-Yahudi, jika mereka harus membayar uang untuk itu.” (Abhodah Zarah 2a T)


“Tanah orang non-Yahudi, kepunyaan orang Yahudi yang pertama kali menggunakannya.” (Babba Bathra 54b)


“Setiap orang Yahudi boleh menggunakan kebohongan dan sumpah palsu untuk membawa seorang non-Yahudi kepada kejatuhan.” (Babha Kama 113a)


IDF is praying

“Kepemilikan orang non-Yahudi seperti padang pasir yang tidak dimiliki; dan semua orang (setiap Yahudi) yang merampasnya, berarti telah memilikinya.” (Talmud IV/3/54b)


“Orang Yahudi boleh mengeksploitasi kesalahan orang non-Yahudi dan menipunya.” (Talmud IV/1/113b)


“Orang Yahudi boleh mempraktekan riba terhadap orang non-Yahudi.” (Talmud IV/2/70b)


“Ketika Messiah (Raja Yahudi Terakhir atau Ratu Adil) dating, semuanya akan menjadi budak-budak orang-orang Yahudi.” (Erubin 43b)


Ketaatan mutlak kepada para rabbi sebagai pemegang otoritas tafsir Talmud.


“Barangsiapa tidak taat kepada rabbi mereka akan dihukum dengan cara dijerang dalam kotoran manusia yang mendidih di neraka”. Erubin 2b.


Boleh melakukan kejahatan asal tidak dikenali sebagai Yahudi.

“Bilamana seorang Yahudi tergoda untuk melakukan kejahatan (zina[?]), maka hendaklah ia pergi ke suatu kota di mana ia tidak dikenal orang, dan lakukanlah kejahatan itu di sana”. Moed Kattan 17a.


Pray while killing

Menganiaya orang Yahudi dianggap kafir dan pelakunya harus dibunuh, tapi tidak sebaliknya. “Jika seorang kafir menganiaya orang Yahudi, maka dia harus dibunuh”. Sanhedrin 58b.


Orang Non-Yahudi adalah budak pekerja sukarela. “Seorang Yahudi tidak wajib membayar upah kepada orang kafir yang bekerja kepadanya”. Sanhedrin 57a.


Di mata hukum, orang Yahudi memiliki kedudukan lebih tinggi dari pada Non-Yahudi.“Jika lembu seorang yahudi melukai lembu orang Kan’an, tidak perlu ada ganti rugi. Jika lembu orang Kan’an melukai lembu orang Yahudi, maka orang itu wajib membayar ganti rugi sepenuh-penuhnya”. Baba Kamma 37b.


Harta benda milik orang Non-Yahudi adalah hak milik yang halal bagi orang Yahudi. “Tuhan tidak mengampuni orang yahudi yang mengawinkan anak perempuannya kepada orang tua, atau memungut menantu bagi anak laki-lakinya yang masih bayi, atau mengembalikan barang hilang milik orang Cuthea (kafir, bukan Yahudi)”. Sanhedrin 57a.


Mencuri dan membunuh orang Non-Yahudi adalah halal. “Jika seorang Yahudi membunuh seorang Cuthea, tidak ada hukuman mati. Apa yang dicuri oleh seorang Yahudi boleh dimilikinya”. Sanhedrin 57a. “Kaum kafir adalah di luar perlindungan hukum dan Tuhan membukakan uang mereka untuk Bani Israel”. Baba Kamma 37b.


IDF at Wailing Wall

Segala tipu daya untuk kepentingan Yahudi adalah halal. “Orang Yahudi boleh berdusta untuk menipu orang kafir”. Baba Kamma 113a.


Bangsa Non-Yahudi adalah najis dan setara dengan binatang.

“Semua anak keturunan orang kafir (bukan Yahaudi) tergolong sama dengan binatang”. Yabamoth 98a.


“Anak perempuan orang kafir (bukan Yahudi) sama dengan ‘niddah’ (najis) sejak lahir”. Abodah Zarah 36b. “Orang kafir (bukan Yahudi) lebih suka berhubungan seks dengan lembu”. Abodah Zarah 22a-22b.


Bangsa Yahudi adalah manusia pilihan sedang Non Yahudi adalah sampah yang mesti dimusnahkan. “Engkau disebut manusia (Adam), tetapi ‘goyim’ tidak disebut sebagai manusia”. Ezekiel 34:31. “Inilah kata-kata dari Rabbi Simeon ben Yohai, ‘Tob shebe goyim harog’ (Bahkan goyim yang baik sekalipun seluruhnya harus dibunuh)”. Perjanjian Kecil, Soferim 15, Kaedah 10.


Inilah sebagian kecil dari ayat-ayat hitam Talmud. Inilah landasan ideologis kaum Zionis dalam hidupnya. Setiap hari Sabtu yang dianggap suci (Shabbath), mereka mendaras Talmud sepanjang hari dan mengkaji ayat-ayat di atas. Mereka menganggap Yahudi sebagai ras yang satu-satunya berhak disebut manusia. Sedangkan ras di luar Yahudi mereka anggap sebagai binatang, termasuk orang-orang liberalis yang malah melayani kepentingan kaum Zionis.